Monday, February 27, 2017

Berserah atau menyerah??

Hidup itu memang selalu ada pasang surutnya. Kadang diatas kadang dibawah. Mungkin saat kita diatas kita merasa bahagia tanpa beban. tetapi saat kita dibawah, banyak hal yang menguras pikiran, bagaimana bertahan hidup, bagaimana membahagiakan keluarga serta bagaimana caranya tersenyum. Beberapa orang memilih untuk lemah dalam kegelapan, tetapi sebagian yang lain memilih untuk berserah kepada Tuhan. Benar kata pepatah, hidup itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Saya merupakan tipikal orang yang tidak biasa menceritakan masalah saya kepada orang lain, termasuk keluarga saya, karena sejak kecil saya jarang bercerita kepada orang tua seperti hubungan anak-orang tua lainnya yang sangat dekat dengan orang tua mereka. Tetapi saya sangat mencintai seluruh keluarga saya serta sangat menghormati kedua orang tua saya. Saya sering menghadapi berbagai masalah baik masalah keuangan atau hubungan pribadi, mengingat saya merantau sudah hampir 6 Tahun di kota lain dan jauh dari keluarga. Misalkan kekurangan uang untuk membeli kebutuhan yang mendesak, dimana saya tidak enak meminta kepada orang tua saya karena orang tua saya baru membuka usaha baru. Hal yang ada di pikiran saya adalah menyerah atau berserah. Menyerah dalam hemat saya memiliki pengertian tidak melakukan apa apa dan menerima nasib. mengharap bantuan orang lain tanpa usaha. Sedangkan berserah adalah mengusahakan apa yang kita bisa dan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Saat itu, saya memilih berserah, sepanjang malam saya berdaoa diberikan jalan keluar, saya berusaha menghubungi perusahaan yang akan memberikan beasiswa sert mencari lowongan part time. Saya percaya Tuhan akan selalu ada untuk hamba-Nya yang selalu percaya pada kekuasaan-Nya bukan mengutuk-Nya atas apa yang terjadi pada kita. Dan di menit terakhir, doa saya terjawab, dana beasiswa yang saya apply keluar dan saya bisa memenuhi kebutuhan saya untuk melanjutkan studi saya. Jadi, terserah kepada Anda sekarang, lebih memilih menyerah atau berserah.....


Sunday, April 15, 2012

BBM apa BBN ???/

Mungkin kenaikan harga BBM menjadi sangat kontaversial di masyarakat Indonesia. Namun, saya sendiri tidak paham keuntungan dan kerugian dalam kenaikan harga BBM. Tujuan pemerintah untuk menaikan harga BBM pun saya belum paham. Namun, beberapa hari yang lalu saya membaca buku tentang bumi. Dalam buku tersebut tertulis bahwa Bahan bakar dari energi terbarukan tidak akan bisa bersaing kalau harga bahan bakar fosil tidak naik. Pernyataan ini membuat saya berpikir. Kalau ingin menyelamatkan bumi memang sebaiknya harga BBM naik. Karena dengan naiknya harga BBM, bahan bakar energi terbarukan akan menjadi alternatif masyarakat dan perlahan akan semakin sedikit yang menggunakan bahan bakar fosil dan mungkin umur bumi bisa bertahan lebih lama. Ini pandangan kalau saya melihat dari sisi lingkungan. Akan tetapi kalau dilihat dari sisi ekonomi dan sosial, jika harga BBM dinaikan harga barang-barang lain akan ikut naik dan mungkin masyarakat akan mulai susah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dan akan terjadi banyak guncangan di dalam negara bahkan mungkin akan terjadi kesenjangan kalau pemerintah tidak hati-hati dalam menaikan harga BBM.
dalam benak saya, ini merupakan suatu permasalahan yang harus dipecahkan bersama. Harus dibuat keputusan  yang benar-benar bijaksana dimana keputusan itu tidak merusak bumi dan tidak mengganggu sosial masyarakat. :)

Friday, August 26, 2011

PEMBENTUKAN BUMI " TEORI BIG BANG"

Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar (bahasa Inggris: Big Bang) merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta, berdasarkan kajian kosmologi tentang bentuk awal dan perkembangan alam semesta (dikenal juga dengan Teori Ledakan Dahsyat atau Model Ledakan Dahysat). Berdasarkan pemodelan ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat yang mengembang pesat, secara terus menerus hingga hari ini. Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu,[1][2] yang kemudian selalu menjadi rujukan sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut.[3][4] Teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan.[5][6]
Adalah Georges Lemaître, seorang biarawan Katolik Roma Belgia, yang mengajukan teori ledakan dahsyat mengenai asal usul alam semesta, walaupun ia menyebutnya sebagai "hipotesis atom purba". Kerangka model teori ini bergantung pada relativitas umum Albert Einstein dan beberapa asumsi-asumsi sederhana, seperti homogenitas dan isotropi ruang. Persamaan yang mendeksripsikan teori ledakan dahsyat dirumuskan oleh Alexander Friedmann. Setelah Edwin Hubble pada tahun 1929 menemukan bahwa jarak bumi dengan galaksi yang sangat jauh umumnya berbanding lurus dengan geseran merahnya, sebagaimana yang disugesti oleh Lemaître pada tahun 1927, pengamatan ini dianggap mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus bintang yang sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi titik pandang kita: semakin jauh, semakin cepat kecepatan tampaknya.[7]
Jika jarak antar gugus-gugus galaksi terus meningkat seperti yang terpantau sekarang, semuanya haruslah pernah berdekatan di masa lalu. Gagasan ini secara rinci mengarahkan pada suatu keadaan massa jenis dan suhu yang sebelumnya sangat ekstrem.[8][9][10] dan berbagai pemercepat partikel raksasa telah dibangun untuk percobaan dan menguji kondisi tersebut, yang menjadikan teori tersebut dapat konfirmasi dengan signifikan, walaupun pemercepat-pemercepat ini memiliki kemampuan yang terbatas untuk menyelidiki fisika partikel. Tanpa adanya bukti apapun yang berhubungan dengan pengembangan awal yang cepat, teori ledakan dahsyat tidak dan tidak dapat memberikan beberapa penjelasan seperti kondisi awal, melainkan mendeskripsikan dan menjelaskan perubahan umum alam semesta sejak pengembangan awal tersebut. Kelimpahan unsur-unsur ringan yang terpantau di seluruh kosmos sesuai dengan prediksi kalkulasi pembentukan unsur-unsur ringan melalui proses nuklir di dalam kondisi alam semesta yang mengembang dan mendingin pada awal beberapa menit kemunculan alam semesta sebagaimana yang diuraikan secara terperinci dan logis oleh nukleosintesis ledakan dahsyat.
Fred Hoyle mencetuskan istilah Big Bang pada sebuah siaran radio tahun 1949. Dilaporkan secara luas bahwa, Hoyle yang mendukung model kosmologis alternatif "keadaan tetap" bermaksud menggunakan istilah ini secara peyoratif, namun Hoyle secara eksplisit membantah hal ini dan mengatakan bahwa istilah ini hanyalah digunakan untuk menekankan perbedaan antara dua model kosmologis ini.[11][12][13] Hoyle kemudian memberikan sumbangsih yang besar dalam usaha para fisikawan untuk memahami nukleosintesis bintang yang merupakan lintasan pembentukan unsur-unsur berat dari unsur-unsur ringan secara reaksi nuklir. Setelah penemuan radiasi latar mikrogelombang kosmis pada tahun 1964, kebanyakan ilmuwan mulai menerima bahwa beberapa skenario teori ledakan dahsyat haruslah pernah terjadi.




Thursday, September 16, 2010

hari yang harus dijalani dengan baik